Minggu, 07 November 2021

 PEMAHAMAN TENTANG KAMERA

    Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 10
  1. Pahami apa yang dimaksud dengan “eksposur foto” dan bagaimana eksposur memengaruhi foto. Eksposur adalah istilah yang mengarah pada dua aspek fotografi, yaitu mengacu pada cara mengontrol bagian terang dan bagian gelap pada foto.
    • Eksposur dikontrol oleh light meter kamera. Light meter akan menentukan eksposur yang tepat dan mengeset f-stop (angka diafragma) dan kecepatan rana (shutter speed). F-stop adalah angka pecahan dengan huruf “f” yang merepresentasikan panjang fokal (focal length). F-stop ditentukan dengan cara membagi panjang fokal dengan diafragma (aperture). F-stop f/2.8 artinya 1/2,8 versus f/16, yang akan menjadi 1/16. Kalau diibaratkan seiris pai, Anda akan mendapatkan lebih banyak pai dengan 1/2,8 daripada 1/16.
    • Anda harus bisa menentukan f-stop dan kecepatan rana yang benar pada setiap jepretan untuk mendapatkan foto dengan paparan cahaya yang cukup. Atau dengan kata lain: “foto dengan tingkat terang dan gelap yang pas”; atau “foto dengan eksposur yang tepat”.
    • Cara mudah untuk memahaminya adalah “membayangkan seember air dengan lubang di bawahnya. Kalau lubangnya besar (diafragma besar), maka air akan mengalir dengan cepat (kecepatan rananya harus cepat). Sebaliknya, kalau lubangnya kecil (diafragma kecil), maka air akan mengalir dengan lambat (kecepatan rananya harus lambat).”
    • Eksposur, atau tingkat terang dan gelap pada foto adalah kombinasi f-stop (yaitu ukuran lubang bukaan pada lensa) dan kecepatan rana (yaitu lama waktu rana terbuka). Jadi, kalau rana dibiarkan terbuka lebih lama, akan ada lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam film atau ke sensor digital, dan foto yang dihasilkannya akan lebih terang. Kalau eksposurnya dipersingkat (cahaya yang masuk ke dalam film/sensor digital jadi lebih sedikit), maka fotonya akan lebih gelap. Kecepatan rana yang lama artinya: lebih banyak eksposur, lebih banyak cahaya yang masuk. Kecepatan rana yang singkat artinya: lebih sedikit eksposur, lebih sedikit cahaya yang masuk.
  2. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 2
    2
    Pelajarilah f-stop. F-stop (disebut juga f-number atau angka diafragma) adalah angka pecahan, yaitu pecahan dari bukaan lensa sesungguhnya dibandingkan dengan panjang fokal lensa. Diafragma adalah bukaan tempat masuknya cahaya.
  3. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 3
    3
    Cobalah contoh berikut. Misalnya, Anda memiliki lensa dengan panjang fokal 50 mm dan f-stop f/1.8. Angka f-stop ditentukan oleh panjang fokal : diafragma. Jadi 50/x = 1,8 atau x~ = 28. Diameter sesungguhnya, tempat cahaya masuk melalui lensa, adalah sepanjang 28 mm. Kalau lensa tersebut memiliki f-stop 1, misalnya, maka diafragmanya akan menjadi 50 mm karena 50/1 = 50. Itulah sebenarnya arti f-stop.
  4. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 4
    4
    Pelajari modus eksposur Manual pada kamera digital Anda. Dalam modus Manual, Anda bisa mengeset f-stop dan kecepatan rana. Kalau Anda benar-benar ingin mengontrol cahaya, eksposur, dan bagaimana hasil fotonya nanti, pelajarilah cara menggunakan modus eksposur Manual. Pengetahuan ini sangat berguna, tidak hanya untuk orang-orang yang hobi fotografi atau fotografer yang masih memotret dengan kamera film! Modus Manual masih relevan hingga saat ini, untuk kamera digital sekalipun, karena dengan modus ini Anda bisa mengontrol tampilan dan rasa yang ingin Anda sampaikan dalam foto tersebut.
  5. Gambar berjudul Take a Digital Photo Step 2
    5
    Pahamilah kenapa Anda perlu menentukan eksposur. Diafragma benar-benar penting untuk mengontrol foto karena mengendalikan seberapa banyak cahaya yang masuk, dan cahaya adalah faktor terpenting untuk sebuah foto. Tanpa cahaya, Anda tidak akan bisa menghasilkan foto.
    • Set diafragma untuk mengontrol cahaya dan jumlah bagian yang tampak fokus di dalam foto, atau yang disebut dengan ruang tajam (depth of field).
    • Set bukaan lebar seperti f/2 atau 2.8, untuk memburamkan latar belakang dan membuat subjek foto tampak sangat tajam. Mungkin Anda juga ingin menggunakan diafragma terbesar saat memotret dalam kondisi rendah cahaya agar foto tidak jadi buram.
    • Memotrelah dengan diafragma sedang seperti 5.6 atau 8 agar subjek tampak tajam dan latar belakangnya sedikit tidak fokus, tetapi masih bisa dikenali.
    • Memotretlah dengan diafragma yang lebih kecil seperti f/11 atau lebih kecil dari itu untuk foto lanskap, jika Anda ingin semuanya tampak fokus, mulai dari bunga di latar depan, sungai, dan gunung di latar belakang. Tergantung formatnya, diafragma kecil seperti f/16 dan yang lebih kecil dari itu akan membuat foto kehilangan ketajaman dikarenakan efek difraksi (penguraian sinar).
    • Untuk mendapatkan foto yang bagus, penggunaan diafragma yang tepat ini dianggap jauh lebih penting oleh banyak fotografer dibandingkan dengan kecepatan rana, karena pemilihan diafragma yang tepat akan menentukan ruang tajam pada foto, dan ini akan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sementara, penggunaan kecepatan rana di 1/250 atau 1/1000 tidak akan terlihat signifikan.
  6. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 6
    6
    Pahamilah kenapa Anda perlu menentukan ISO. ISO pada kamera digital berfungsi untuk mengontrol tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya. Dalam keadaan terang, kita mengeset kamera ke pengaturan yang tidak terlalu sensitif untuk menghasilkan foto yang tidak terlalu noise (banyak butiran kasar) karena kecepatan rananya cukup cepat, yaitu di ISO 100. Pada kondisi rendah cahaya dengan hanya sedikit cahaya alami yang tersedia, kamera harus diset agar lebih sensitif. Jadi, naikkan ISO dari 100 ke 1600 atau bahkan ke 6400 kalau perlu, agar cahaya yang masuk ke dalam kamera mencukupi dan foto tidak jadi buram. Lalu, apa kompensasinya? Saat Anda menaikkan ISO, foto akan jadi lebih noise (kalau dalam kamera film disebut grainy atau berbutiran kasar) dan warna pada foto akan kurang kontras. Jadi, set ISO ke angka terendah yang paling memungkinkan, tetapi jangan sampai membuat foto menjadi buram.
  7. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 7
    7
    Tentukan berapa ISO yang dibutuhkan untuk foto yang akan Anda ambil. ISO pada kamera digital sama dengan ISO pada kamera film. Dahulu, Anda membeli film berdasarkan ISO yang sesuai dengan pencahayaan subjek yang akan difoto. Sekarang, Anda bisa mengeset ISO pada kamera berdasarkan pencahayaan yang ada.
    • Bagaimana cara mengesetnya? Pada beberapa kamera, ada tombol di bagian atas kamera yang bertuliskan ISO. Tinggal tekan saja tombol tersebut atau putar roda giginya, dan ubah ISO-nya.
    • Pada beberapa kamera lain, Anda harus masuk ke Menu dan mencari pengaturan ISO. Kliklah pengaturan ISO dan ubah angkanya. Begitulah cara mengeset ISO pada kamera digital.
  8. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 8
    8
    Bekukan adegan gerak dengan mengubah kecepatan rana pada kamera. Ubahlah kecepatan rana pada kamera untuk membekukan gerakan subjek foto. Kalau Anda memotret tanpa tripod, kecepatan rana harus diset secepat atau lebih cepat dari kebalikan panjang fokal. Dengan kata lain, kalau Anda memotret dengan lensa 100 mm, maka kecepatan rana 1/100 per detik adalah pilihan yang optimal. Pada kecepatan ini, tingkat keburaman foto bisa dikurangi.
  9. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 9
    9
    Kalau Anda memotret subjek yang bergerak, ubahlah kecepatan rana ke kisaran 1/500 hingga 1/1000 untuk membekukan gerakan subjek.
  10. 10
    Kalau Anda memotret dalam kondisi rendah cahaya dan butuh lebih banyak cahaya untuk memasuki rana, set kecepatan rana ke 30 atau 15 detik. Saat Anda melakukan ini, gerakan subjek foto akan tampak buram. Jadi, set kecepatan rana ke 30 atau 15 detik hanya kalau kondisi cahayanya rendah atau saat Anda ingin gerakan subjek foto tampak buram.
    • Kecepatan rana sedang: 125 atau 250 untuk sebagian besar foto.
    • Kecepatan rana cepat: 500 atau 1000 untuk membekukan subjek yang bergerak.
    • Kecepatan rana rendah: 30 atau 15 detik untuk membuat gerakan subjek tampak buram atau saat Anda memotret dalam kondisi rendah cahaya.
  11. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 11
    11
    Pelajari cara mengubah kecepatan rana pada kamera digital. Mungkin kamera Anda memiliki pilihan berupa roda gigi atau tombol, atau pengaturannya bisa juga ada di dalam Menu.
  12. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 12
    12
    Lebih baik underexposure (kurang tercahayai) daripada overexposure (tercahayai lebih). Tentu saja kita menginginkan eksposur yang sempurna, tetapi kalau Anda tidak bisa mendapatkan eksposur yang tepat, lebih baik pilihlah opsi underexposure dan biarkan foto jadi sedikit lebih gelap. Kalau sebuah foto sudah overexposure, semua informasi dan detail di dalam foto akan hilang dan tidak bisa dipulihkan. Sementara foto yang underexposure masih memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk bisa dipulihkan pada proses pengeditan nanti. Anda bisa mengeset kamera agar underexpose menggunakan EV compensation (exposure value compensation).
  13. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 13
    13
    Pelajari Program Modus pada kamera. Dengan modus eksposur pada kamera, Anda bisa mengontrol cara menyesuaikan foto. Modus dasarnya adalah modus “P” (Program Modus). Dengan modus ini Anda bisa mengatur kecepatan rana atau diafragma dan menyesuaikan nilai lainnya berdasarkan pengaturan tersebut, supaya foto tercahayai dengan sempurna sesuai light meter. Kelebihan Program Modus adalah, Anda tidak perlu mengetahui apa pun. Modus ini hanya satu level lebih tinggi dari modus otomatis berwarna hijau, alias modus antigagal.
  14. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 14
    14
    Pelajari modus Aperture Priority. Pada kamera digital, Anda memiliki pilihan “A-mode” atau Aperture Priority. Pada modus Aperture Priority (ini adalah modus untuk menentukan eksposur), Andalah yang memilih f-stop atau angka diafragma. Kemudian, kamera akan memilihkan kecepatan rananya untuk Anda. Aperture Priority dianggap modus yang lebih berguna. Jadi, Anda tinggal memilih f-stop, misalnya f/2.8 untuk memburamkan latar belakang, f/8 untuk ruang tajam yang moderat, atau f/16 untuk membuat semua bagian tampak fokus.
  15. Gambar berjudul Understand Camera Exposure Step 15
    15
    Pelajari modus Shutter Priority. Ketahuilah modus Shutter Priority pada kamera Anda. Kelebihan modus Shutter Priority adalah Anda bisa mengeset angka yang paling tepat atau nyaman digunakan. Kemudian, kamera akan memilihkan angka f-stop untuk Anda. Pada kamera Anda, modus Shutter Priority ini bisa dilambangkan dengan ikon S atau TV, tergantung merek kamera.
    • Pada modus Shutter Priority, Anda tinggal memilih kecepatan rana dan kamera akan mengeset f-stop-nya.
    • Dengan modus Shutter Priority, kamera akan memotret dalam kecepatan rana yang sudah Anda pilih, tanpa menghiraukan apakah foto memiliki eksposur yang benar atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Sejarah dan Makna Peringatan Hari Pahlawan 10 Novembe r  Peringatan Hari Pahlawan 10 November untuk mengingat pertempuran Surabaya yang te...